Wednesday, June 3, 2015

Tari Legong

Tari legong tarian yang berasal dari pulau bali. Legong adalah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Arti kata Legong berasal dari kata "leg" artinya gerakan tari yang luwes (lentur) dan kata "gong" memiliki arti alat musik gamelan. Sehingga kata "Legong" memiliki arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh alat musik gamelan yang mengiringinya. Alat musik gamelan yang digunakan untuk mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.
Pada perkembangannya kemudian disebut Legong Kraton. Tarian ini biasanya dibawakan oleh dua orang gadis atau lebih dengan menampilkan Condong (penari tambahan) sebagai pembukaan tarian. Namun biasa juga tari Legong ini dibawakan satu atau dua pasang penari tanpa menampilkan tokoh Condong lebih dahulu. Ciri khas tari Legong ini adalah pemakaian kipas para penarinya kecuali yang berperan sebagai Condong.

Sejarah Tari Legong
Tari Legong dahulu dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang sedang sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.
Sesuai dengan sejarahnya, para penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapat menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong dan selalu dilengkapi dengan kipas sebagai alat bantu. Pada beberapa tari legong terdapat seorang penari tambahan, disebut condong, yang tidak dilengkapi dengan kipas.

Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komen Kritik atau Saran