Monday, June 8, 2015

Tari Gambyong



Tari Gambyong Tarian yang berasal dari daerah Surakarta Jawa Tengah. Tari Gambyong merupakan salah satu bentuk tari tradisional jawa dan perkembangan Tari Tayub.  Tarian yang menggambarkan seorang wanita remaja yang sedang berdandan ini dahulu populer dalam kalangan kerajaan jawa. Tari gambyong ini merupakan hasil perpaduan tari rakyat dengan tari keraton.

Sejarah
Pada mulanya tarian ini hanyalah tarian jalanan yang juga dipentaskan oleh penari jalanan yang biasa disebut dengan sebutan Tledek (Bahasa Jawa). Nama Tledek yang menarikan tarian ini adalah Gambyong nama lengkapnya adalah Mas Ajeng Gambyong. Gambyong  cukup terkenal hampir di seluruh wilayah Surakarta pada Zaman Sinuhun Paku Buwono IV ( 1788 s/d 1820) karena memiliki suara yang indah serta gerakan yang gemulai, sehingga ia mudah dikenal orang. Semenjak itulah tarian yang dimainkannya dijuluki Tarian Gambyong.

Gerak Tari
Gerak tari gambyong yang menjadi pusat dari keseluruhan tarian terletak pada gerak kaki, lengan, tubuh, dan juga kepala. Gerakan kepala dan juga tangan yang terkonsep adalah ciri khas utama tari Gambyong. Pandangan mata penari selalu mengikuti setiap gerak tangan dengan cara memandang arah jari-jari tangan. Selain itu gerakan kaki yang begitu harmonis seirama membuat tarian gambyong indah dilihat. Kesan tersendiri juga dapat anda temukan ketika penari Gambyong menampilkan perpaduan gerak tangan dan kaki sambil memainkan sehelai kain selendang yang dikalungkan di leher.
Tarian ini semakin indah dilihat ketika penari menyelaraskan gerakan dengan irama kendhang. Sebab, kendhang sering pula disebut otot tarian dan pemandu gendhing. 

Umumnya Tari Gambyong terdiri atas tiga bagian, yaitu: awal, isi, dan akhir atau dalam istilah tari Jawa gaya Surakarta disebut dengan istilah maju beksan, beksan, dan mundur beksan. Sebelum tarian dimulai, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komen Kritik atau Saran